Sistem informasi pada PT.Unilever Tbk
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
LeverZeepfabrieken N.V. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT
Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1990, nama perusahaan diubah menjadi
PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia melepas 15% sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981. Unilever Indonesia
mempunyai lebih dari 1.000 distributor di seluruh Indonesia. Prinsip Bisnis Unilever
merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di seluruh dunia. PT.
Unilever Indonesia Tbk juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki
cara bekerjanya untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan usaha
yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam
prinsip bisnis ini menjadi acuan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kemitraan
dengan para pengambil keputusan, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan
memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan
teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT.Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian
sistem informasi manajemen yang digunakan, yaituCRM (Customer Relationship
Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC(Integrated Marketing
Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (OutputSistem Informasi
Pemasaran). Sistem Informasi Manajemen pada PT.
Unilever ada tiga bagian, yaitu:
1.
CRM (Customer Relationship Management), Manajemen Hubungan
Pelanggan, Unilever.
CRM (Customer Relationship
Management) merupakan suatu jenis manajemen yang secara khusus
membahas mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. CRM dapat diartikan sebagai satu
kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya
aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu
tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi
pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin
jual. Sasaran dari kerangka
kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan
penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang
baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang
replicable. Tujuan utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka
panjang dan profitabilitas perusahaan. Fungsi CRM untuk mendukung kegiatan
bisnis perusahaan, seperti penjualan / sales, marketing, customer service,
training, HRD, dll.
2.
IMC
(Integrated Marketing Communication)
IMC adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi misalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public Relations.
Dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal. IMC dapat diartikan sebagai
“Proses dari pengelolaan customer relationships yang
menggerakkan brand value.” PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi
Pasar Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini
berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap
perusahaan dan produknya. Interactive marketing disini lebih tertuju kepada
bagaimana suatu perusahaan tersebut mampu atau tidak berkomunikasi dengan
customernya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang terkait dengan penggunaan
produk. Dalam hal ini interactive marketing juga terkait dengan customer
relationship management. Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC
berusaha memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu
produk dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan antar produk.
Dari definisi umum tersebut, dapat dilihat sejumlah
manfaat IMC bagi organisasi atau perusahaan, diantaranya:
a.Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan
mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
b. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan
citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran
c. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan
(melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya.
d. Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua
titik-titik kontak di mana pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan
tertentu, produk dan mereknya.
e. IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi
yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar.
f. IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang
untuk menyatukan citra perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh
ribuan aktivitas perusahaan.
Komentar
Posting Komentar